Subscribe Us

Macam – Macam Tingkah Laku




MACAM – MACAM TINGKAH LAKU

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perilaku atau aktivitas manusia merupakan manifestasi kehidupan psikisnya. Perilaku pada manusia itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu. Perilaku atau aktivitas itu merupakan jawaban terhadap stimulus yang mengenainya. Perilaku  manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungannya. Perilaku itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu bertingkahlaku.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami susun adalah :
1.      Apa pengertian tingkah laku ?
2.      Apa saja yang termasuk jenis tingkah laku ?
3.      Apa saja bentuk tingkah laku individu ?
4.      Apa yang dimaksud dengan tingkah laku bermasalah ?

C.     Tujuan Makalah
1.      Untuk mengetahui pengertian tingkah laku
2.      Untuk mengetahui jenis tingkah laku
3.      Untuk mengetahui bentuk tingkah laku individu
4.      Untuk mengetahui tingkah laku bermasalah

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tingkah Laku
Tingkah laku adalah apa yang dilakukan atau diperkatakan oleh seseorang individu. Tingkah laku juga semua tindakan manusia yang boleh diperhati, diukur dan dinilai dan sembarang perbuatan yang dilakukan sama ada secara terus atau tidak, secara sadar atau setengah sadar. Tingkah laku adalah manifestasi fisikal sembarang sikap yang berasaskan nilai-nilai tertentu.
B.     Jenis Tingkah Laku
      Ada beberapa jenis perilaku yang ditinjau dari sudut pandangan yang berbeda, antara lain:
1.      Tingkah laku tertutup dan  terbuka.
a)      Tingkah laku tertutup artinya perilaku itu tidak dapat ditangkap  melalui indera, melainkan harus menggunakan alat pengukuran tertentu, seperti psikotes. Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan /kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain. Contohnya: berpikir; berfantasi, kreatifitas, dll. 
b)      Tingkah laku terbuka yaitu perilaku yang bisa langsung dapat diobservasi melalui alat indera manusia, Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice). seperti tertawa, berjalan, berbaring, dll.
2.      Tingkah laku reflektif dan  non reflektif.
a)      Perilaku reflektif merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme. Misal reaksi kedip mata bila kena sinar, menarik jari bila kena panas, dan sebagainya. Perilaku reflektif ini terjadi dengan sendirinya secara otomatis tanpa perintah atau kehendak orang yang bersangkutan, sehingga di luar kendali manusia..
b)      Perilaku non reflektif. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadarn atau otak.  Proses perilaku ini disebut proses psikologis.
3.      Tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik.
a)      Perilaku kognitif atau perilaku yang melibatkan proses pengenalan yang dilakukan oleh  otak, yang terarah kepada obyektif, faktual, dan logis, seperti berpikir dan mengingat.
b)      Perilaku afektif adalah perilaku yang berkaitan dengan perasaan atau emosi manusia yang biasanya bersifat subyektif.
c)      Perilaku  motorik yaitu perilaku yang melibatkan gerak fisik seperti memukul, menulis, lari, dan lain  sebagainya..
Perilaku manusia terjadi melalui suatu proses yang berurutan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:
1.      Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari atau mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
2.      Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus.
3.      Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4.      Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5.      Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

C.     Bentuk Tingkah laku Individu
            Bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks.
1.      Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan segera atau ketegangan. Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2.      Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
3.      Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.
Perilaku individu terdiri dari berbagai macam bentuk, tergantung dari aspek mana dilihatnya, seperti perilaku termotivasi, perilaku tidak termotivasi, perilaku reflek, perilaku otomatis, perilaku yang dipelajari, perilaku instingtif, dan sebagainya. Secara psikologi, bentuk-bentuk perilaku individu yaitu berupa:
1)      Perilaku sadar (yaitu perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan syaraf). Perilaku sadar ini hanya sekitar 40% yang dialami oleh manusia.
2)      Perilaku tidak sadar (perilaku yang sopan atau instingtif). Perilaku ini terjadi di ambang sadar atau alam tidak sadar. Perilaku tidak sadar ini biasanya untuk menyimpan semua harapan, keinginan, dan ketakutan manusia.
3)      Perilaku tampak dan tidak tampak.
4)      Perilaku sederhana dan kompleks.
5)      Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.
Selain itu terdapat pula bentuk-bentuk perilaku dilihat dari jenis responnya, yaitu:
1)      Perilaku pasif (respons internal)
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada tindakan yang nyata.Contoh : berpikir, berfantasi, berangan-angan.
2)      Perilaku aktif (respons eksternal)
Perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif adalah perilaku yang dapat diamati langsung, berupa tindakan nyata. Contoh: mengerjakan ulangan, membaca buku pelajaran.

D.    Tingkah laku bermasalah
1.      Tingkah Laku Bermasalah Positif 
Tingkah laku bermasalah positif meliputi :
a)      Tingkah laku ingin tahu – sikap ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu perkara yang dilihat
b)      Tingkah laku cepat belajar – cepat menangkap atau ‘ catch up ‘ sesuatu perkara yang baru dipelajari, dapat mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat
c)      Tingkah laku pintar cerdas – sentiasa cepat dan pantas apabila menggunakan otak dan berfikir
d)     Tingkah laku proaktif – sentiasa menunjukkan kesungguhan atau sikap maju ke depan berbanding kawan-kawan yang lain
2.      Tingkah Laku Negatif 
Tingkah laku bermasalah negatif meliputi :
a)      Tingkah laku yang menghalang ( bergantung ) : Tingkah laku ini merupakan tingkah laku yang boleh membahayakan diri.
b)      Kebimbangan – sentiasa berasa takut, menunjukkan reaksi bimbang, tiada keyakinan diri.
c)      Pergantungan lebihan – terlalu mengharapkan pertolongan atau bantuan dari orang lain terutama ibu bapa atau orang yang rapat dengannya, terlalu manja, tidak boleh berdikari
d)     Pengunduran diri – malu untuk menunjukkan kebolehan, teragak-agak memberi pendapat atau idea, tidak yakin pada kebolehan diri, sering menggangap orang lebih baik dari dirinya
e)      Pengasingan diri – tidak suka bergaul atau berkomunikasi dengan kawan-kawan, sikap rendah diri yang terlalu tinggi, perasaan malu pada kawan-kawan
3.      Tingkah laku yang mengganggu ( disruptif ) : Tingkah laku ini merupakan tingkah laku yang boleh membahayakan orang lain.
a)      Hiperaktif – kelakuan atau bertingkah laku yang tersangat agresif.
b)      Kelakuan nakal – suka menggangu kawan-kawan, membuli atau menyakat kawan-kawan sekelas.
c)      Bising – menganggu ketenteraman bilik darjah, banyak bercakap .
d)     Bergerak sesuka hati – suka keluar masuk kelas tanpa kebenaran, berjalan-jalan di dalam kelas semasa sesi pembelajaran berlaku, melakukan aktiviti yang disukai bila-bila masa.
e)      Ketawa kuat – ketawa dengan suara yang nyaring dan kuat tanpa menghiraukan orang yang berada di sekelilingnya
f)       Agresif secara lisan / fizikal – menggunakan kata-kata kasar, lucah, kurang ajar, tidak sopan.
4.      Tingkah laku anti sosial ( distruktif ) : Tingkah laku ini merupakan tingkah laku yang boleh membahayakan diri, sekolah dan masyarakat.
a)      Permusuhan nyata – suka bergaduh, berlawan, bertumbuk, mencari pasal dengan mana-mana murid terutama rakan sebaya.
b)      Vandalisme – suka merosakkan harta benda awam seperti menconteng dinding menggunakan pen, pensil, marker atau tapak kaki, mematahkan alat pengepam tandas, memecahkan kerusi atau meja di dalam bilik darjah, menggores atau menconteng meja.
c)      Kumpulan liar – terlibat dengan kumpulan tidak bermoral
d)     Klik – mempunyai hubungan dengan beberapa orang yang  mempunyai perangai atau tabiat yang sama tetapi lebih kepada tingkah laku tidak baik
e)      Geng – menubuhkan kumpulan tertentu di dalam sekolah, kumpulan yang ditakuti atau digeruni oleh murid-murid lain, bertindak membuli atau menakut-nakutkan murid-murid lain.

BAB III
KESIMPULAN

Tingkah laku adalah apa yang dilakukan atau diperkatakan oleh seseorang individu. Tingkah laku juga semua tindakan manusia yang boleh diperhati, diukur dan dinilai dan sembarang perbuatan yang dilakukan sama ada secara terus atau tidak, secara sadar atau setengah sadar. Tingkah laku adalah manifestasi fisikal sembarang sikap yang berasaskan nilai-nilai tertentu.
Jenis Tingkah Laku meliputi Tingkah laku tertutup dan  terbuka, Tingkah laku reflektif dan  non reflektif,  dan Tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks.
Tingkah laku bermasalah meliputi Tingkah Laku Bermasalah Positif,  Tingkah Laku bermasalah Negatif, Tingkah laku yang mengganggu ( disruptif ), dan Tingkah laku anti sosial ( distruktif )

DAFTAR PUSTAKA

Usman Effendi Drs, Dkk, 1985, Pengantar Psikologi, Bandung : Angkasa
http://mycikguprihatin.blogspot.com/2012/08/konsep-dan-jenis-jenis-tingkah-laku.html



Posting Komentar

0 Komentar