Kursus pemasaran influencer

Subscribe Us

Seri Pengenalan Kitab-Kitab Tafsir-18 (TAFSIR AL-ALUSI)



Nama Mufassir

Pengarangnya adalah Syihabuddin as-Sayyid, Mahmud bin Abdullah bin Mahmud bin Darwisy al-Husaini, al-Alusi, Abu ats-Tsana`, seorang Mufassir, Muhaddits, Faqih dan sastrawan.*
Nama Kitab

Ia menamakan kitab tafsirnya‘Ruh al-Ma’ani Fi Tafsir al-Qur`an al-‘Azhim Wa as-Sab’i al-Matsani’.’

Aqidahnya

Bagi siapa saja yang membaca tafsirnya, maka jelaslah baginya bahwa pengarang tafsir ini lebih condong kepada Tasawuf. Seringkali beliau menafsirkan ayat-ayat dengan tafsiran simbolik dan isyarat (at-Tafsir al-Isyari) sesuai dengan metode kaum Sufi, disamping tanggapan terhadap sebagian hal-hal ‘ngawur’ dan berlebihan dari mereka. Beliau juga, mencomot julukan-julukan besar mereka, seperti perkataan, “Para tokoh terkemuka Sufi -semoga Allah menyucikan rahasia-rahasia mereka- berkata….; Para tokoh terkemuka kita, kalangan Sufi berkata….” di banyak tempat dalam tafsirnya ini. Terkadang, beliau justeru menyebut langsung nama-nama mereka (tanpa julukan-julukan besar-red) seperti Ibn al-Faridh dan lainnya.

Di antara contoh tafsir isyarat, misalnya, seperti yang disebutkannya ketika menafsirkan awal surat Ali Imran (10/91) tentang ‘Alif Laam Miim.’

Demikian pula, beliau menafsirkan sejumlah ayat lainnya dengan tafsir isyarat sesuai dengan hawa nafsu kaum Sufi.

Dan di antara perkataan-perkataan menyimpang dan ‘ngawur’ yang dimuat dalam kitab tafsirnya itu adalah seperti perkataannya, “Sesungguhnya Nur Muhamad SAW merupakan makhluk pertama yang diciptakan.!!” (17/105) “Dan ia merupakan penjelmaan dari Nur Ilahi.!!” (Lihat, 13/77)

Beliau menukil ucapan asy-Sya’rani dalam risalahnya, ‘al-Fath Fi Ta`wil Ma Shudira ‘An al-Kumal Min asy-Syathi’….setelah menukil perkataannya mengenai para wali yang terkadang sebagian dari mereka karena ketinggian derajatnya menjuluki mereka sebagai ‘Anbiya` al-Auliya` (Para Nabinya Para Wali)’, ia menyebutkan, “…Orang seperti ini boleh mengamalkan hadits-hadits sekehendak hatinya, tanpa harus melihat apakah ada yang menshahihkannya atau melemahkannya.! Bisa jadi, apa yang dikatakan para ulama hadits shahih, tidak pernah dikatakan oleh Nabi SAW.!!...” Dan seterusnya, berupa ucapan-ucapan yang meremehkan derajat para ahli hadits dan tidak menganggap mereka.

Anehnya, al-Alusi tidak mengomentari sedikiitpun perkataan-perkataan yang tidak berguna seperti ini.!!

Di samping itu, beliau juga terjebak dalam sikap yang membolehkan tawassul dengan kehormatan Nabi SAW. (13/179, 23/160). Tentunya, hal itu merupakan tawassul bid’ah yang tidak ada dasarnya.!!

Di dalam tafsirnya, ia mengambil hampir semua kajian ar-Razi, serta menyetujui mazhab Asy’ariah bahkan membelanya dan mencela para ulama tokoh Salaf. Terkadang, beliau juga membantah pendapat penganut Asy’ariah dan menetapkan mazhab Salaf.

Ini adalah sikap inkonsistensi alias plin-plan dari beliau antara mazhab Salaf dan Khalaf. Hal itu, tampak dalam tafsir beliau terhadap beberapa masalah aqidah yang sependapat dengan mazhab Salaf. Ini dapat dilihat, misalnya, pada 7/114-117, 8/136, 23/225-226.

Sikapnya Terhadap Hukum-Hukum Fiqih

Beliau menyebutkan secara merata mazhab-mazhab ulama fiqih dan dalil-dalil mereka dengan tidak fanatik terhadap mazhab tertentu.

Sikapnya TerhadapSya’ir, Nahwu Dan Bahasa

Beliau memperluas dalam pembahasan tentang ilmu Nahwu, sampai-sampai hampir keluar dari ‘ranah’ tafsir. Beliau banyak mempertegas dengan sya’ir-sya’ir bangsa Arab dan Matsal (pribahasa) mereka.

Sikapnya TerhadapQira’at

Beliau membahas mengenai Qira’at namun tidak mensyaratkan harus yang mutawatir. Beliau juga memberikan perhatian pada perlunya menampilkan sisi Munasabah (korelasi) antara surat-surat dan ayat-ayat.

Sikapnya Terhadap Israiliyyat

Beliau sangat mengeritik keras Isra’iliyyat dan berita-berita bohong.!!


* Untuk memperdalam lagi wawasan tentang biografi Ibn ‘Athiyyah, silahkan baca:
- al-A’lam karya az-Zirakli, VII:176-177, Cet. Ke-6
Mu’jam al-Mufassirin, II:665
(SUMBER: al-Qawl al-Mukhtashar al-Mubin Fii Manahij al-Mufassirin karya Abu Abdillah, Muhammad al-Hamud an-Najdi, hal.54-58, dengan sedikit perubahan)

Posting Komentar

0 Komentar

  • Menara Tinggi, Padi Tua, dan Ilalang
  • Androidisme
  • Ibunda
  • Isteri
  • Mahasiswa, Bangkit Sebelum Terjepit
  • Cinta
  • Los Angeles, Surat untuk Paman dan Bibi
  • Gelap : Terang yang Disembunyikan
  • Aku dan Mertua : Bukan Cinta (Tak) Biasa
  • Blunder : Gagal Bersudut Pandang
  • Kambing Hitam
  • Ujian Jiwa
  • Kisah Sang Pencari Kerja
  • Makin (Tak) Kukenal Aku
  • Akulah Sang Pengamat
  • Jika Aku Tak Kenal Ramadhan
  • Mencari Kunci
  • Simfoni Hujan: Anugerah dan Ratapan
  • Kisah Tikus Berburu Roti
  • Susahnya Melawan Subyektifitas
  • #1. Ramadhan dalam Untaian Puisi Belahan Jiwa
  • #2. Ramadhan dalam Untaian Puisi Belahan Jiwa
  • 104. Goresan Luka di Senja Sydney
  • 109. Empati
  • 127. Citra Bernoda
  • 134. Seraut Wajah Ironi
  • 136. Bersemunyi di Lapangan
  • 142. Retorika Tanpa Jiwa
  • 145. Maafkan Aku Puisi! Kau Jadi Pelarianku
  • 150. Cahaya Dewantara: Kala Pelita Aksara Masih Temaram
  • 154. Penguasa (Tak) Berkuasa
  • 161. Bapa Aing: Rindu Purnama di Lembur Pakuan
  • 163. Puisi | Barak, Jalan Pulang
  • 166. Puisi Perempuan Tak Bertuan
  • 168. Puisi | Nalar Menggugat Gelap
  • 170. Puisi | Dalam Ilalang yang Tersibak
  • 173. Renungan | Sudahkah Kita …
  • 174. Puisi | Gaduh
  • 175. Puisi | Duda
  • 178. Puisi | Mengukir dalam Lapuk Kayu Jati
  • 182. Puisi | Nasihat Tepi Jurang, Saat Nyawa Tak Butuh Kata
  • 184. Puisi | Fitnah Tak Bertuah
  • 186. Puisi | Doa Perempuan yang Tersesat Malam
  • 187. Renungan Idul Adha | Gema Ritual di Jalan Sunyi Solidaritas
  • 189. Puisi | Jalan Lain ke Surga
  • 191. Iman Milenial: Ujian Ala Ismail
  • 195. Tuhan, Ijinkan Kami ke Piala Dunia!
  • 200.Entah Seindah Apa Aurora di Sana, Aku Masih di Perjalanan
  • 202. Puisi Malam Jum'at | Dekap Suci Berselimut Sunyi Misteri
  • 205. Purba Senja: Jejak Usang di Akhir Zaman
  • 218. Saat Warna Dikhianati Rupa
  • 223. Dedikasi: untuk Kamu yang Sedang Lelah
  • Jalan Antara
  • | Untuk Kawula Muda
    | Bermanfaat untuk Anda
  • Gagal yang Cerdas: 7 Prinsip Eksperimen untuk Belajar dan Bangkit
  • Fakta atau Mitos? 15 Makanan yang Sering Dianggap Tabu
  • Terapi Kognitif: 9 Langkah Strategis Meningkatkan Kesehatan Mental Anak dan Remaja
  • Bukan Sekedar Tugas Akhir: Esensi Besar Skripsi untuk Karir dan Kehidupan Milenial
  • Stres: Kiat Memperbaiki Kognitif Emosional dalam Menghadapi Problematika Hidup
  • Pendidikan Nonformal : Tukang Minggir Dulu, Aku Bisa Sendiri !
  • Asmaul Husna, Kaligrafi Sederhana untuk Anak
  • Tadabbur Ramadan: Merawat Iman, Berteman Ihsan
  • Ramadan: Bulan Upgrade Diri, 12 Langkah Praktis Menggali Potensi Diri
  • Tips Lebaran: 11 Cara Cerdas Menghadapi Pertanyaan Sensitif
  • Saat Bingung Setelah S1 Belum Mendapat Pekerjaan
  • Sukses Lamaran dan Wawancara: Tips Lengkap Lolos Kerja (Bag 1)
  • Seni Sun Tzu: 13 Prinsip Efektif dalam Menghadapi Persaingan Masa Kini
  • Job Hopping Milenial: Agar Tidak Blunder, Kapan Momen Tepat untuk Pindah?
  • Jika Good Looking & Usia Bukan Kriteriamu, Ini 12 Modal Diri Sukses di Dunia Kerja!
  • Kiat Kuliah Sambil Bekerja untuk Membangun Karir Mapan Lebih Cepat
  • 10 Tips Penting Memilih PTS Tepat agar Kualitas Pendidikanmu Tetap Bersaing
  • Sering Muncul Saat Nganggur, Inilah 10 Akar Masalah Diri yang Harus Diubah
  • Tips untuk Mahasiswa, Langkah Cerdas Agar Tugas Akhir Cepat Tuntas
  • Kiat Menghadapi Persaingan dalam Lingkungan Kerja
  • Menjaga Kelanggengan Pernikahan
  • Pernikahan Perak 25 Tahun: 9 Pilar Kekuatan Cinta dalam Ketidaksempurnaan
  • Humor : Bercanda untuk Bahagia
  • 55 Inspirasi Hidup Logis dan Bermakna
  • Jika Perlu Alasan untuk Memaafkan, 20 Hal Ini Mungkin Bisa Meluluhkan Hatimu
  • Kesulitan dan Masalah, Belajar Cerdas Menghadapinya
  • Kenali Afirmasi, Kalimat Ajaib Keberhasilan, it Works!
  • Patah Hati & Kehilangan: 20 Langkah Cerdas untuk Bangkit Lebih Kuat
  • Kulit Salak: 8 Manfaat Penting untuk Kesehatan serta Tips Mengolahnya
  • PKL: Kiat Berdagang ala Nabi SAW agar Berkah
  • Seduksi dan Simulakra Paylater: Ancaman Laten Belanja Online dalam Perangkap Utang
  • Bisnis Keluarga: Seni Bertahan dalam Pusaran Konflik Internal
  • Selengkapnya ------->