ESSAY PENGEMBANGAN KURIKULUM
Oleh : Wawan Ridwan
Kurikulum :
a.
Kurikulum 2013 yang merupakan pengganti Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini mengangkat metode tematik integratif dan
mengarahkan anak untuk mampu mengobservasi tema bahasan tersebut dari berbagai
segi mata pelajaran. Meski Seni Budaya masuk dalam pelajaran wajib, Sains tetap
menjadi penggerak bagi semua.
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.
KBK atau
Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar, serta pemberdayaan sumber daya pendidikan.
Batasan tersebut menyiratkan bahwa KBK dikembangkan dengan tujuan agar peserta
didik memperoleh kompetensi dan kecerdasan yang mumpuni dalam membangun
identitas budaya dan bangsanya. Dalam arti, melalui penerapan KBK tamatan
diharapkan memiliki kompetensi atau kemampuan akademik yang baik, keterampilan
untuk menunjung hidup yang memadai, pengembangan moral yang terpuji,
pembentukan karakter yang kuat, kebiasaan hidup yang sehat,semangat bekerja
sama yang kompak dan apresiasi estetika yang tinggi terhadap dunia sekitar.
Kurikulum
lain-lain.............
Pandangan
saya :
ü Dari
gambaran tersebut diatas, bahwa secara prinsip dan normatif, semua kurikulum
yang akan dan telah dilaksanakan bisa saya fahami, bahwa kurikulum tersebut
merupakan serangkaian tekhnis-tekhnis pelaksanaan pendidikan, untuk mencapai
tujuan pendidikan itu sendiri, semua warga negara berhak mendapat pengajaran
(UUD 1945 Pasal 31), dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
ü Bahwa
kurikulum adalah produk/buatan manusia, artinya tidak akan ada yang sempurna, semua
kurikulum memiliki kekurangam dan kelebihan.
ü Secara
umum menurut saya perbedaan antara kurikulum yang satu dengan yang lainnya
hanya terletak pada sistem dan teknis pelaksanaan pendidikan.
b.
Korelasi dengan pengembangan sistem, ada
atau tidak
ü Secara
garis besar bahwa kurikulum memiliki korelasi dengan pengembangan sistem.
ü Pemerintah
/ penyelenggara pendidikan dari sejak kurikulum 1974 sampai sekarang yang telah
melakukan beberapa kali penggantian/perubahan/modifikasi kurikulum tidak serta
merta melakukan hal tersebut. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek serta
dinamika kehidupan manusia, sistem-sistem dan tekhnis pendidikan secara
konseptual dirubah dan diperbaiki/
dikembangkan dengan tujuan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.
c.
Hal yang perlu dikritisi dari kurikulum
( formal )
1)
Apakah kurikulum yang telah dan akan dilaksanakan
telah mencapai tujuan pendidikan itu sendiri?
2)
Apakah kurikulum yang telah dan akan
dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan dari kehidupan manusia sesungguhnya?
3)
Mengingat kondisi negara kita dari segi
kualitas sumber daya manusia maupun bersaing dengan Negara lain, maka masih
perlu banyak yang dicermati dan menjadi evaluasi bersama.
2. Titik
korelasi antara kurikulum dengan tujuan kehidupan manusia secara menyeluruh
ü Saya
ingin menggarisbawahi dulu :
a) “Bahwa negara Indonesia bukanlah
negara agama tetapi bangsa Indonesia negara yang beragama. Artinya bahwa bidang
pemerintah berkewajiban memberi dukungan kebijakan yang memahami bahwa
kecerdasan intelektualitas manusia diberbagai bidang dan untuk kemajuan bangsa
adalah suatu tujuan, dan moral atau agama adalah pendidikan yang wajib menjadi
pegangan moral didalam berpikir, bersikap
dan bertindak untuk kemajuan dan tujuan bangsa tersebut”
b) Bahwa alam dunia/ kehidupan akan
terus berkembang dari masa ke masa dan akan menuju ke hari akhir.
c) Bahwa Negara Indonesia merupakan
Negara mayoritas muslim terbesar dunia, sehingga Agama Islam adalah jiwa bangsa
Indonesia itu sendiri.
d) Bahwa seiring dinamika jaman, bidang
pendidikan pun terus berkembang, dari model Quttab, madrasah, pesantren,
pendidikan non formal, dan pendidikan formal.
e) Bahwa pendidikan formal hanyalah
salah satu alat untuk mencapai tujuan hidup manusia secara menyeluruh.
f) Dewasa ini, pendidikan formal
merupakan salah satu ekosistem dunia yang mau tidak mau manusia harus
mengikutinya agar tidak tertinggal oleh dinamika jaman itu sendiri.
g) Adanya ketidakberimbangan dalam
kurikulum pendidikan dasar SD, SMP, SMA antara pendidikan akhlak, moral, etika,
agama dengan pendidikan intelektualitas, keahlian, kecerdasan berpikir.
Sehingga seseorang yang memiliki intelektualitas haruslah diimbangi dengan
moral, etika dan agama yang tinggi untuk mencapai tujuan hidup manusia
seluruhnya.
ü Korelasi antara kurikulum dengan
tujuan kehidupan kehidupan manusia secara menyeluruh
a) Bahwa kurikulum (formal) adalah satu
hal penting dalam pendidikan formal tetapi bukan satu-satunya jalan untuk
mencapai tujuan hidup manusia secara menyeluruh.
b) Dengan melihat hal-hal tersebut
diatas (pon a-g), Melalui pendidikan formal, kurikulum merupakan salah alat
vital pendidikan, karena jika kurikulum tidak memiliki cetak biru yang akuratif
dari tujuan pendidikan, sehingga pelaksanaanyapun tidak akan terlaksana dengan
baik dan akan semakin bias dari tujuan pendidikan itu sendiri.
c) Jika tujuan pendidikan tersebut
tidak tercapai maka tujuan sesungguhnya dari hidup manusia itu sendiri
berpotensi tidak dapat dicapai.
d) Agar kurikulum bisa berkorelasi
dengan baik dengan tujuan manusia sesungguhnya, dalam hal ini Islam, mengingat
bangsa Indonesia adalah Negara mayoritas Islam, maka kurikulum pun harus
memiliki cetak biru berbasis Islam, (akan diuraikan selanjutnya).
3. Saran Konstruktif Untuk Pengembangan
Kurikulum, Dunia Pendidikan Dan Pendidikan Islam
Selain
menyampaikan beberapa gambaran dan kekhawatiran tersebut diatas, saya juga
ingin menyampaikan bebrapa saran konstruktif yang mungkin bisa menjadi solusi
atas keadaan yang berlangsung.
a)
Perlunya
penambahan jam pelajaran akhlaq, etika dan agama didalam kurikulum pendidikan
nasional (Sekolah Umum).
b)
Adanya
sekolah berbasis Islam ( MI, MTs, MA, dst ) tidak cukup mengakomodir pendidikan
secara keseluruhan, karena ada pilihah lain yang setara yang cukup dominan,
yaitu sekolah umum.
c)
Adanya
wacana bahwa siswa yang akan masuk ke SMP harus memiliki ijazah Madrasah
Diniyah adalah suatu indikasi yang baik terhadap dunia pendidikan. Tetapi saya memandang
bahwa pendidikan dasar dengan basis agama adalah dari usia dini hingga SMA, dan
saya memberikan opsi dengan deskripsi sebagai berikut :
ü Adanya pendidikan madrasah diniyah
dan pendidikan umum (SD) sudah cukup relevan.
ü Untuk SMP dan SMA bahwa kegiatan
belajar mengajar dari hari senin sampai dengan hari sabtu dan berlangsung dari
jam 07.00 pagi s/d 15.00. Dengan komposisi pendidikan umum dari jam 07.00 s/d
jam 12.00 dan pendidikan agama berlansung dari jam 12.00 s/d 15.00. Artinya
dengan pendidikan agama dengan jam pelajaran lebih banyak masuk kedalam
pendidikan formal maka siswa mau tidak mau wajib mengikuti pelajaran. Hal
tersebut juga akan meminimalisir kegiatan negatif siswa diluar lingkungan
sekolah.
d)
Pertimbangan
tersebut akan memungkinkan bahwa semua siswa akan mendapat pendidikan agama
yang cukup baik, meskipun berada di dalam pendidikan formal umum.
e)
Untuk pendidikan bagi non muslim Negara
juga wajib memberikan porsi yang cukup.
0 Komentar