KONSEP ISLAM
TENTANG PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai salah satu
kebutuhan hidup (a necessity of life), salah satu fungsi sosial (a
sosial function), sebagai bimbingan (a divertion), sebagai sarana
pertumbuhan (a means of grouth), yang mempersiapkan dan membukakan serta
membentuk disiplin hidup. Dengan demikian pendidikan menyandang misi
keseluruhan aspek kebutuhan hidup dan sejalan dengan dinamika serta
perubahan-perubahan yang terjadi, sebagai akibat logisnya, maka pendidikan
senantiasa mengandung pemikiran dan
kajian baik secara konseptual dan
operasionalnya, sehingga diperoleh relevansi dan kemempuan menjawab tantangan
serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Dengan
menganalisa berbagai filsafat, seperti filsafat Yunani, Barat, dan lainnya maka
muncullah berbagai macam disiplin ilmu dengan menggunakan analisa filsafat,
sehingga berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan yang berkembang sekarang ini
menemukan kembali relevansinya dan berkemampuan untuk menjawab tantangan serta
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia, begitu juga halnya
dalam lapangan pendidikan, demi menjaga relevansinya dalam kehidupan masyarakat
dan lebih mampu lagi meningkatkan fungsinya bagi kesejahteraan hidup
masyarakat, maka lahirlah filsafat pendidikan yang merupakan cabang filsafat
sebagai pembantu dalam memecahkan masalah-masalah, khususnya dalam lapangan
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Didalam
makalah ini, penulis akan mengetengahkan bahasan :
1. Filsafat
Pendidikan Islam
2. Pandangan
Islam Tentang Pendidikan
C. Tujuan Makalah
Makalah ini dipersiapkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pemikiran Pendidikan Islam
BAB II
KONSEP ISLAM TENTANG PENDIDIKAN
A. Filsafat
Pendidikan Islam
Dalam ajaran Islam, pada hakikatnya
manusia sebagai khalifah Allah di bumi ini manusia mempunyai potensi
untuk memahami, menyadari dan kemudian merencanakan pemecahan problem hidup dan
kehidupannya, serta bertanggung jawab dalam pemecahan problem tersebut.Dalam
kata lain Islam menghendaki agar manusia melaksanakan pendidikan diri sendiri
secara bertanggung jawab, agar tetap berada dalam klehidupan yang islami.
Pertanyaan-pertanyaan tentang
berbagai masalah hidup dan kehidupan manusia memang merupakan tantangan bagi
manusia untuk menjawabnya jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
menjadi dasar pelaksanaan dan praktek pendidikan.Ketepatan akan jawaban
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mampu merumuskan tujuan pendidikan secara
tepat dan hal ini akan mengarahkan usaha-usaha kependidikan yang tepat pula di
sinilah letak peranan filsafat pendidikan.
Perkembangan filsafat dalam Islam
telah menghasilkan berbagai macam alternatif jawaban terhadap berbagai macam
pertanyaan dalam hidup dan kehidupan manusia jawaban antara hubungan manusia
dengan tuhan, tentang keyakinan dan kepercayaan hidup telah melahirkan ilmu
kalam pertanyaan-pertanyaan tentang dekatnya manusia dalam hubungan dengan
tuhan, tentang kembali kepada Tuhan menimbulkan ilmu tasawwuf, ilmu fiqh
merupakan kodifikasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa dan
bagaimana nilai-nilai dan norma-norma kehidupan dan tingkah laku.
Ilmu-ilmu tersebut berhasil
dikembangkan dalam dunia Islam, dengan menggunakan metode yang khas islami,
yaitu metode ijtihad.Ijtihad adalah menggunakan segenap akal dan potensi
manusiawi lainnya untuk mencari kebenaran dan mengambil kebijaksanaan dengan
bimbingan al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Begitu juga dalam memecahkan
masalah pendidikan Islam (problema yang dihadapi umat Islam) filsafat Islam
dengan menggunakan metode khasnya yaitu ijtihad namun para filosof Muslim
menggunakannya secara bervariasi.
Metode spekulatif dan kontemplatif
merupakan metode utama dalam setiap cabang filsafat dalam sistem filsafat Islam
disebut tafakkur baik kontemplatif maupun tafakkur adalah berpikir
secara mendalam dan dalam situasi yang tenang dan sunyi untuk mendapatkan
sesuatu yang dipikirkan biasanya metode ini berkaitan dengan masalah-masalah
yang abstrak, misalnya hakikat hidup menurut Islam, hakikat iman, Islam, sifat
Tuhan, takdir, malaikat dan sebagainya.
Pendekatan normatif, norma artinya
nilai juga berarti aturan atau hukum-hukum. Norma menunjukkan keteraturan suatu
system, nilai juga menunjukkan baik dan buruk. Menurut filsafat Islam, sumber
nilai adalah tuhan dan semua bentuk norma akan mengarahkan manusia kepada
Islam. Pendekatan normatif dimaksudkan untuk mencari dan menetapkan
aturan-aturan dalam kehidupan nyata dan dalam filsafat Islam dapat disebut
sebagai pendekatan syar’iyyah, yaitu mencari ketentuan dan menetapkan
ketentuan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh menurut syariat Islam
obyeknya adalah berkaitan dengan tingkah laku dan amal perbuatan, Metode
ijtihad dalam fiqih seperti istihsan, maslahah al-mursalah, al-‘aadah
al-muhakkamah, merupakan contoh-contoh metode normatif dalam sistem
filsafat Islam.
Analisa konsep yang juga disebut
sebagai analisa bahasa konsep berarti tangkapan atau pengertian seseorang
terhadap suatu obyek kata-kata, kalimat dan bahasa pada hakikatnya merupakan
kumpulan dari pengertian-pengertian, dari konsep-konsep konsep seseorang
tentang suatu obyek berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan konsep inipun
dibatasi oleh waktu dan tempat, al-Quran dan hadits-hadits Nabi Saw adalah juga
menggunakan bahasa manusia, yang juga berarti kumpulan-kumpulan dari
konsep-konsep yang dimengerti oleh manusia.
Dalam sistem filsafat Islam menafsirkan
dan juga menta’wilkan ayat-ayat al-Quran merupakan praktek konkret dari
pendekatan analisa konsep atau analisa bahasa ajaran Islam penuh dengan
konsep-konsep filosofis tentang hidup dan kehidupan manusia, seperti iman,
Islam, ihsan, amal saleh, takwa, bahagia dan sebagainya semuanya adalah menjadi
problema pendidikan Islam.
Pendekatan histories, History
artinya sejarah, yaitu mengambil pelajaran dari peristiwa dan kejadian masa
lalu, Peristiwa sejarah berguna untuk memeberikan petunjuk dalam membina masa
depan dengan demikian peristiwa sejarah banyak manfaatnya untuk pendidikan,
Ayat al-Quran banyak menganjurkan untuk mengambil pelajaran dari sejarah. Dalam
sistem filsafat Islam penggunaan Sunnah Nabi Saw sebagai sumber hukum,
penelitian-penelitian akan hadits-hadits, yang menghasilkan pemisahan antara
hadits palsu dan hadits shahih, pada hakikatnya merupakan contoh praktis dari
penggunaan analisa historis dalam filsafat pendidikan Islam.
Pendekatan ilmiah terhadap masalah
aktual, yang pada hakikatnya merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari pola
berpikir rasional, empiris dan eksperimental yang telah berkembang pada masa
jayanya filsafat dalam Islam. Demikian beberapa pendekatan filosofis yang
mungkin digunakan dalam memecahkan problematika pendidikan di kalangan umat
Islam. Adapun pendekatan mana yang efektif dan efisien tentunya tergantung
kepada sifat, bentuk dan ciri khusus problema yang dihadapi.
Dengan demikian filsafat pendidikan
Islam ialah filsafat pendidikan yang berasal dari prinsip-prinsip dan ruh
Islam. Berdasasrkan prinsip-prinsip dan ruh Islam tidak menyebabkan kehilangan
unsur-unsur kemajuan dan tidak menghilangkan sifat eksperimental, sesuai dengan
kemajuan zaman. Di samping itu, filsafat pendidikan Islam juga merupakan studi
tentang penggunaan dan penerapan metode dalam memecahkan problematika
pendidikan umat Islam dan memberikan arah serta tujuan yang jelas terhadap
pelaksanaan pendidikan umat Islam.
B. Pandangan
Islam Tentang Pendidikan
Agama Islam adalah agama yang
universal, yang mengajarkan umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan,
baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu di antara ajaran tersebut adalah
mewajibkan kepada umat Islam untuk melakukan pendidikan. Karena pendidikan
merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak harus dipenuhi demi untuk
mencapai kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. Dengan pendidikan itu
pula manusia akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan untuk bekal
kehidupannya. Apabila kita memperhatikan ayat yang pertama kali diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhamma Saw, maka nyatalah bahwa Allah telah menekankan
perlunya orang belajar baca tulis dan ilmu pengetahuan.
Firman Allah dalam Surat al-Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:
Artinya:
Bacalah dengan (menyebut) Nama
Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Di samping menekankan pada umatnya
untuk belajar, Islam juga menyuruh umatnya untuk mengajarkan ilmunya kepada
orang lain. Islam mewajibkan umatnya untuk belajar dan mengajar, manusia itu
sebagai makhluk yang dapat dididik dan mendidik. Banyak ayat al-Quran dan
hadits yang menjelaskan hal tersebut, antara lain di dalam Surat al-Taubah ayat
122.
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu
pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Sabda Nabi Muhammad Saw sebagai
berikut:
“Jadilah kamu pendidik yang penyantun, ahli
fikih dan ahli ilmu, disebut pendidik bila seseorang telah mendidik
manusia dengan ilmunya sedikit-sedikit lama kelamaan banyak” (HR. Bukhari).
BAB III
KESIMPULAN
1. Filsafat sebagai hasil pemikiran
para ahli filsafat telah melahirkan berbagai macam pandangan atau ide yang
diantaranya ialah lahirnya pandangan tentang filsafat pendidikan. Begitu pula
halnya dengan filsafat pendidikan, bahwa dalam sejarahnya telah melahirkan
berbagai pandangan atau aliran. Karena kesimpulan filsafat tidak pernah mandeg,
maka setiap keputusan atau kesimpulan yang diperoleh tidak pernah merupakan
kesimpulan final.
2. Filsafat Pendidikan Islam merupakan
jawaban yang berasal dari prinsip-prinsip dan ruh Islam atas
pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai masalah pendidikan.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi dasar pelaksanaan dan praktek
pendidikan. Ketepatan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mampu
merumuskan tujuan pendidikan secara tepat dan akan mengarahkan usaha
kependidikan yang tepat pula.
3. Pendidikan menurut ajaran Islam
merupakan kewajiban bagi umat Islam demi mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
dunia dan akhirat, dan akan mendapatkan ilmu pengetahuan untuk bekal kehidupannya.
4. Pendidikan Islam dengan berbagai
model dan corak metode aliranya harus berupaya membangun pendidikan yang
relevan dan bermutu sesuai dengan kebutuhan masyarakat islam Indonesia,
menyelenggarakan pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,
pendidikan yang demokratis dan profesional, berusaha mengurangi peran
pemerintah dalam implementasi pendidikan dan merampingkan birokrasi pendidikan
sehingga lebih fleksibel dalam pelaksanaan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Uyoh
Sadulloh, Drs, M,Pd, 2006, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung : Alfabeta
Munawar
Rahmat, Drs, Dkk, 2007, Seminar Pendidikan Islam, Bandung : UPI Press
Tim
Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI, 2009, Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan Bag IV,
Pendidikan Lintas Bidang, Bandung, Imperialo Bhakti Utama
Salim
Umar, Drs. H. MA, 1988, Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pendidikan Islam Di
Indonesia, Bandung : Al-Falah Cicalengka
http://opi.110mb.com/kumpulan &
referensi belajar hadist
0 Komentar