PERBANDINGAN SISTIM
PENDIDIKAN
INDONESIA DAN
MALAYSIA
Perbandingan Sistim Pendidikan Indonesia Dan Malaysia
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan,
sampai kapan pun dan di manapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan
terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk
menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing serta memiliki budi
pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Bahwa nilai penting pendidikan adalah suatu investasi sumber daya manusia yang dengan sendirinya akan memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Itulah sebabnya investasi pendidikan yang diperlukan bagi bangsa Indonesia sebenarnya harus terlebih dahulu mengarah pada pendidikan dasar dan bukan pendidikan yang super canggih. Berpedoman pada apa yang telah dicanangkan oleh UNESCO, proses pendidikan pada pendidikan dasar setidaknya harus bertumpu pada 4 (empat) pilar, yaitu learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu), learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).
Bahwa nilai penting pendidikan adalah suatu investasi sumber daya manusia yang dengan sendirinya akan memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Itulah sebabnya investasi pendidikan yang diperlukan bagi bangsa Indonesia sebenarnya harus terlebih dahulu mengarah pada pendidikan dasar dan bukan pendidikan yang super canggih. Berpedoman pada apa yang telah dicanangkan oleh UNESCO, proses pendidikan pada pendidikan dasar setidaknya harus bertumpu pada 4 (empat) pilar, yaitu learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu), learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka kami membatasi
masalah-masalah yang akan di bahas yaitu :
1. Bagaimana sistem dan kebijakan
pendidikan ( peraturan dan lembaga pendidikan ) di Malaysia ?
2. Bagaimana tema pendidikan ( biaya
pendidikan ) di Malaysia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem dan
kebijakan pendidikan ( peraturan dan lembaga pendidikan ) di Malaysia.
2. Untuk mengetahui tema pendidikan (
biaya pendidikan ) di Malaysia
BAB II
SISTIM PENDIDIKAN DI INDONESIA
A. Dasar, fungsi
dan Tujuan pendidikan Indonesia
Dasar
Pendidikan di Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan undang-undang dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan fungsi dari dari pendidikan
Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
B.
Perseta Didik
Peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
peroses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu Jenjang pendidikan atau tahapan pendidikan yang tetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang ingin dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan yang ada saat ini adalah;
1.
Pendidikan Tingkat Dasar ditempuh dalam
waktu enam Tahun ( SD, MI) di tambah sekolah menengah tingkat Pertama atau SMP
dan Madrasah syanawiyah(MTs) ditempuh dalamwaktu tiga tahun sehingga sekolah
tingkat dasar di Indonesia ditempuh dalam jangka waktu 9 tahun.
2.
Pendidikan Tingkat Menegah ditempuh
dalan jangka waktu tiga tahun.
3.
Perguruan tinggi Jenjang S1 ditempuh
dalam jangka waktu empat tahun .
4.
Perguruan Tinggi Jenjang S2 ditempuh
dalam jangka waktu minimal 2 tahun.
C.
Pendidik
Pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor instruktur, fasilitatopr dan sebutan yang lain yang
sesuai dengan kehususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
D. Satuan
pendidikan:
Adalah kelompok
layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan non
formal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
1.
Pendidikan formal adalah jalur
prndidikan yang tersetruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
2.
Pendidikan non formal adalah merupakan
jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
struktur dan berjenjang.
3.
Pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan.
BAB III
SISTIM PENDIDIKAN DI MALAYSIA
A. Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di Malaysia
diselenggarakan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia. Pendidikan Malaysia bisa didapatkan dari sekolah tanggungan kerajaan, sekolah swasta
atau secara sendiri. Sistem pendidikan dipusatkan terutamanya bagi sekolah
rendah dan sekolah menengah. Kerajaan negeri tidak berkuasa dalam kurikulum dan
aspek lain pendidikan sekolah rendah dan sekolah menengah, sebaliknya
ditentukan oleh kementerian. Hanya pendidikan di sekolah rendah diwajibkan
dalam undang-undang. Oleh itu, pengabaian keperluan pendidikan setelah sekolah
rendah tidak melanggar undang-undang. Sekolah rendah dan sekolah menengah
dikelola oleh Kementerian
Pelajaran Malaysia tetapi dasar yang berkenaan dengan perguruan tinggi
dikelola oleh Kementerian
Pengajian Tinggi Malaysia sejak pada tahun 2004. Sejak tahun 2003, kerajaan
memperkenalkan penggunaan bahasa Inggeris sebagai bahasa pengantar dalam mata
pelajaran yang berkenaan dengan Sains. dan matematik. Pendidikan Malaysia
terdiri daripada beberapa peringkat:
a. Pendidikan prasekolah
Sekolah
tadika (prasekolah) menerima siswa umur 4-6 tahun.
Sekolah tadika bukan merupakan pengajian wajib dalam Pendidikan Malaysia. Namun
begitu perkembangan tadika oleh pihak swasta sangat digalakan. Sebagian besar
Sekolah Kebangsaan mempunyai kelas prasekolah. Namun kebanyakan ke kelas ini
dibuka kepada anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah.
b. Pendidikan rendah
Pendidikan rendah bermula dari tahun 1 hingga tahun
6, dan menerima siswa berumur 7 tahun sehingga 12 tahun. Bahasa Melayu dan bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib
dalam Sistem Pendidikan Malaysia. Sekolah rendah awam di Malaysia terbagi
kepada dua jenis, yaitu Sekolah Kebangsaan dan Sekolah Jenis Kebangsaan.
Kurikulum di kedua-dua jenis sekolah rendah adalah sama. Perbedaan antara dua
jenis sekolah ini ialah bahasa pengantar yang digunakan. Bahasa Melayu
digunakan sebagai bahasa pengantar di Sekolah Kebangsaan. Bahasa Tamil atau bahasa Mandarin digunakan sebagai bahasa pengantar
di Sekolah Jenis Kebangsaan.Pada akhir tahun persekolahan sekolah rendah, ujian
awam diadakan bagi menilai prestasi murid-murid. Ujian awam pada peringkat
sekolah rendah dinamakan Ujian
Penilaian Sekolah Rendah (UPSR). Pelajar yang telah menduduki UPSR, dibenarkan
melanjutkan pelajaran ke peringkat menengah.
c. Pendidikan menengah
Sekolah
menengah di Malaysia merupakan sekolah kelanjutan setelah anak menempuh sekolah
dasar selama 6 tahun. Sekolah menengah ini berlangsung selama 5 tahun. Seperti
di sekolah rendah, setiap tingkatan ditempuh selama satu tahun. Bahasa Melayu
digunakan sebagai bahasa pengantar bagi semua mata pelajaran selain Sains dan
Matematika. Pada akhir kelas 3, para siswa harus mengikuti ujian untuk menentukan
kelulusan di sekolah menengah rendah, yang disebut Penilaian Menengah Rendah
(PMR) atau dahulu dikenal dengan istilah Sijil Pelajaran Rendah (SPR),
dalam bahasa Inggris disebut Lower Certificate Education (LCE) atau Lower
Secondary Evaluation. Ujian tersebut wajib diikuti oleh semua siswa kelas
3. Setelah itu, siswa akan diarahkan untuk masuk kelas berikutnya dengan
pilihan jurusan IPA (science) atau seni (Arts). Siswa dapat
memilih sesuai dengan pilihan mereka sendiri. Umumnya jurusan IPA lebih dipilih
oleh siswa. Meskipun dalam perjalanannya, siswa masih diberikan kesempatan
untuk beralih jurusan IPA ke jurusan seni, namun tidak untuk sebaliknya.
Pelajar-pelajar yang tidak dapat menentukan keputusan yang memuaskan boleh
memilih untuk menjalani pengkhususan vokasional di sekolah teknik.
d. Pendidikan pra-universiti
Selepas SPM, para pelajar dapat
membuat pilihan sama ada belajar dalam Tingkatan 6 matrikulasi, pengajian diploma di pelbagai
institut pendidikan seperti Politeknik. Jika mereka melanjutkan pelajaran dalam
Tingkatan Enam, mereka akan menduduki peperiksaan Sijil
Tinggi Persekolahan Malaysia (STPM). Tingkatan 6 yang terdiri
daripada Tingkatan 6 Rendah dan Tingkatan 6 Atas mengambil masa selama dua
tahun. STPM dianggap lebih susah daripada A-level kerana merangkumi skop yang lebih
mendalam dan luas. Walaupun STPM biasanya diduduki bagi mereka yang ingin
belajar di universiti awam di Malaysia, STPM turut diakui di peringkat
antarabangsa.
e. Pengajian tinggi
Banyak subsidi diberi oleh kerajaan
untuk menanggung pendidikan di universiti-universiti awam. Pemohon memerlukan
kelayakan STPM, matrikulasi atau diploma yang diiktiraf, serta
kelulusan-kelulusan lain yang setara yang diiktiraf Kerajaan. Keputusan yang
baik dalam peperiksaan tidak menjamin kemasukan universiti awam. Ini adalah
kerana tempat pengajian bagi sesetengah program adalah terhad. Contohnya,
tempat untuk bidang perubatan adalah terhad dan adalah mustahil untuk
universiti awam menerima semua pelajar-pelajar yang mendapat semua A dalam
STPM. Justeru, adalah penting bagi pelajar untuk mendapatkan maklumat dari
pihak sekolah ketika mengisi borang permohonan. Para pelajar juga dapat membuat
pilihan untuk pergi ke institusi swasta bagi pendidikan peringkat tinggi.
Banyak institusi memberi kursus dengan bekerjasama dengan institut atau
universiti di luar negeri. Selain itu, terdapat juga Institut
Pendidikan Guru Malaysia yang menawarkan program ijazah sarjana muda perguruan dan politeknik yang menawarkan kursus diploma dan
sijil bagi yang berminat.
B. Jenis
sekolah
1. Sekolah Kebangsaan
Bahasa Malaysia digunakan sebagai bahasa pengantar di
Sekolah Kebangsaan. Sekolah Kebangsaan merupakan salah satu jenis sekolah
rendah.
2. Sekolah Kluster / Sekolah
percontohan
3. Sekolah Jenis Kebangsaan
Bahasa Cina atau Bahasa Tamil digunakan sebagai bahasa
pengantar. Sekolah Jenis Kebangsaan merupakan salah satu jenis sekolah rendah.
4. Sekolah Wawasan, sekolah yang
diselenggarakan untuk mempererat harmonisasi antar etnis di Malaysia.
5. Sekolah Agama Islam
Sekolah pondok, madrasah dan sekolah agama Islam lain merupakan bentuk sekolah asal
di Malaysia. Sistim pelajaran di sekolah-sekolah ini tidak diterima oleh
kebanyakan universiti di Malaysia, kebanyakan pelajar ini perlu melanjutkan
pelajaran ke kawasan seperti Pakistan atau Mesir.
6. Sekolah Bestari
Sekolah bestari mencoba menerapkan komputer dan
teknologi dalam pembelajaran.
7. Sekolah Teknik dan Vokasional
8. Sekolah Berasrama Penuh / Ikataan
dinas
C. Peraturan Pendidikan di Malaysia
Dari
sistem pendidikan yang terbawah (SD) hingga yang perguruan tinggi (universitas),
Malaysia mempunyai nilai “lebih” dari kita. Di Malaysia negara sepenuhnya
mendukung pembangunan pendidikan, baik dari sistem maupun dari sarana dan
prasarana. Di malaysia, ketika sebuah keluarga memiliki seorang anak maka orang
tuanya wajib mendaftarkannya di sekolah rendah (Indonesia=SD) satu tahun
sebelum masa sekolah. Hal ini dimaksudkan agar adanya kepastian bahwa anaknya
mengikut pendidikan wajib. Di Malaysia masa persekolahan sekolah rendah adalah
7-12 tahun. Jadi saat seorang anak sudah berumur 6 tahun, jika orang tua belum
mendaftarkannya ke sekolah rendah maka akan dikenakan sanksi undang-undang.
Orang tua akan dikenakan denda max RM 5000 atau kurungan penjara max 6 bulan
atau kedua-duanya sekali. Yang tak kalah bernilai “plus” juga adalah mengenai
uang bayaran sekolah rendah di Malaysia. Tidak seperti di Indonesia yang banyak
pungutan-pungutan sekolah, di Malaysia sumbangan PIBG (Persatuan Ibu Bapa dan
Guru) hanya dibayar perkeluarga. Jadi kalau sebuah keluarga memiliki 1 anak
atau lebih sama saja bayaran yang dikeluarkan. Selain itu pungutan lain tidak
ada termasuk sumbangan untuk dana pembangunan. Sebab dana pembangunan
sepenuhnya merupakan tanggungjawab pemerintah.
BAB III
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN
MALAYSIA
A. Persamaan
1. Pendidikan
DI Indonesia dan
Malaysia bisa diperoleh dari sekolah tanggungan pemerintah, sekolah
swasta atau secara sendiri.
2. Adanya wajib pendidikan dasar.
Pendidikan menengah, dan perguruan tinggi, hanya lama pendidikan yang berbeda.
3. Sistem pendidikan dipusatkan
terutamanya bagi sekolah rendah dan sekolah menengah / wajib pendidikan dasar.
B. Perbedaan
1. Di Malaysia sumbangan PIBG
(Persatuan Ibu Bapa dan Guru) hanya dibayar perkeluarga, Jadi kalau sebuah
keluarga memiliki 1 anak atau lebih sama saja bayaran yang dikeluarkan.
2. Pungutan lain tidak ada termasuk sumbangan
untuk dana pembangunan, sebab dana pembangunan sepenuhnya merupakan
tanggungjawab pemerintah.
3. Di Indonesia, usia wajib sekolah
ialah 7-15 tahun sementara di Malaysia antara 6-11 tahun.
4. Level pendidikan menengah dan
vokasional,. Usia wajib sekolah pada jenjang ini ialah usia 13 tahun di
Indonesia (3 tahun SMP dan 3 tahun SMA) serta usia 12 tahun di Malaysia (3
tahun SMP dan 4 tahun SMA).
5. Indonesia hanya menjadi negara
tujuan bagi 3.023 mahasiswa asing sementara Malaysia menjadi negara tujuan bagi
41.310 mahasiswa asing (hampir 14 kali lipat ketimbang Indonesia) pada tahun
2009.
6. Malaysia masuk ke dalam lima besar
negara tujuan studi bagi mahasiswa Indonesia. Padahal, Indonesia tidak masuk ke
dalam lima besar negara tujuan studi bagi mahasiswa Malaysia.
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Sistem
pendidikan di Malaysia diselenggarakan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia. Pendidikan Malaysia bisa didapatkan dari sekolah tanggungan kerajaan, sekolah swasta
atau secara sendiri. Sistem pendidikan dipusatkan terutamanya bagi sekolah
rendah dan sekolah menengah.
2. Pendidikan Malaysia terdiri daripada
beberapa peringkat: pendidikan prasekolah, pendidikan rendah, pendidikan
menengah, pendidikan pra-universiti, dan pengajian tinggi.
3. Jenis
sekolah di Malaysia ; sekolah kebangsaan, sekolah kluster / sekolah percontohan,
sekolah jenis kebangsaan, sekolah wawasan, sekolah agama islam, sekolah bestari,
sekolah teknik dan vokasional, sekolah berasrama penuh / ikatan dinas.
REf : http://krisdaning217.blogspot.com/2012/04/perbandingan-pendidikan-di-indonesia.html
0 Komentar