Subscribe Us

Strategi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Eksistensi, Kontribusi, Serta Prestasi Diri Dan Sekolah


Buat Jurusan Pendidikan,

Berbagi Cerita untuk Teman Calon Guru, Guru dan Kehidupan di Sekolah

 

STRATEGI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN EKSISTENSI,

KONTRIBUSI, SERTA PRESTASI DIRI DAN SEKOLAH

 

Lingkungan pendidikan adalah salah satu lingkungan mulia, karena lingkungan ini akan membantu melahirkan kesuksesan anak didik kita yang cerdas, berkarakter dan bertaqwa.

Berada dilingkungan pendidikan, khususnya sekolah, adalah sebagian cita-cita teman untuk menjadi guru, pengabdi yang mulia. Tetapi selain mengajar, kita sebagai guru, dituntut pula untuk beradaptasi, dan memberi kontribusi yang maksimal untuk sekolah, dan kemajuan kita sebagai prestasi untuk mempermudah meraih impian kita.

Ada beberapa hal yang ingin saya bagikan buat teman-teman yang akan memasuki lingkungan pendidikan, dalam hal ini saya bercerita pendidikan umum saja. Agar teman-teman memiliiki gambaran bagaimana kehidupan dilingkungan pendidikan ini. Dan teman-teman mendapat gambaran untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi dalam menghadapinya.

1.   Lingkungan pendidikan.

Pada saat kita berada di lingkungan pendidkkan, kita tidak hanya berbicara sekolah tempat kita bekerja saja. Ada banyak komponen lain pendukung agar kita tahu posisi kita.

GUGUS, (Kelompok beberapa sekolah); KKG, (Kelompok Kerja Guru Umum, PAI, PJOK, dll, Tk. Kecamatan); KKM, (Kelompok Kerja Madrasah); MKKS, (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah); PGRI Tingkat Kecamatan; Pengawas (Mapel Umum/PAI/PJOK); UPT/Korwil, Kordinator Wilayah Bidang Pendidikan tingkat kecamatan sebagai representasi dari Dinas Pendidikan; Dan aspek-aspek pendukung lainnya.

2.   Guru dan Komponen lain

Di sekolah, selain guru banyak juga jabatan dan fungsi lain yang mungkin saja kita juga menjabatnya, jika dipercaya dan memiliki kompetensi.

Kepala Sekolah, Wk.Bid. Kurikulum/Kesiswaan, Guru Kelas, Guru Bidang Studi, Bendahara, Operator Sekolah, Tata Usaha, Pustakawan, Ekstrakurikuler Bidang, Penjaga Sekolah dan lainnya.

3.   Status Guru,

Menjadi Guru ASN/PNS, adalah status tertinggi yang di harapkan, kita juga tahu bagaimana perjuangan untuk mendapatkannya dan berapa besar peluang keberhasilannya.  Status Guru Sertifikasi, dan PPPK/Kontrak mungkin bisa menjadi batu loncatan, Status ini bisa didapatkan dengan memenuhi syarat-syarat dan proses tahapan berjenjang, yang tidak mudah juga. 5-10 tahun masa kerja, bahkan lebih, dan tidak semua juga mendapatkannya. Faktor keberuntungan ikut juga mempengaruhi.

4.  Guru Honorer,

Status guru yang “belum mendapat apa-apa”, baru mendapat kebijakan kepala sekolah yang bersumber dari BOS, meskipun belum cukup memuaskan, tetapi sudah ada perbaikan dari Mendiknas Nadiem Makarim, dan insentif lainya dari sekolah karena kita punya jabatan lain, program kerja, hadiah lomba, dst.

Untuk mendapat legalitas formal sebagai guru honorer pun harus memenuhi syarat dan tahapan. Seperti sudah tercatat di DAPODIK/Data Pokok Pendidikan dan memiliki NUPTK /Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan, agar kita dapat mengikuti tahapan pemberkasan Status Guru.

Masuk DAPODIK/Basedata, didaftarkan sekolah tergantung penilaian, kurang dari setahun. Sedangkan NUPTK, ini terkadang tidak mudah juga, ada yang bertahun-tahun tergantung pemenuhan syarat formal, berkas, masa kerja, kebijakan sekolah, Operator kecamatan, proaktif kita, dll. Peran sekolah cukup penting juga, karena dia memiliki otoritas penilaian yang akan membantu dan mendukung kita.

5.   Program Kerja Sekolah.

Selain pembelajaran, dan Ekstrakurikuler, sekolah juga memiliki banyak program kerja dari Diknas/Kemenag baik Lomba maupun Non lomba yang harus ditindaklanjuti dan tentu saja kita harus proaktif dan terlibat menjalankan dan mensukseskanya, untuk kemajuan sekolah dan penilaian terhadap kita juga.

Seperti Sekolah Adiwiyata, Ramah Anak, Sekolah Sehat, Gerakan Literasi, Guru Berprestasi, Guru Pembelajar/Berprestasi, IMTAQ, H2OSN, Dokter Cilik, Olympiade Sains dan banyak program serta lomba lainnya. Baik secara umum maupun bidang.

6.   Sekolah Dasar

Khusus di SD, belum ada bidang Tata Usaha, semua keadministrasian ditangani kepala sekolah dan mendelegasikan sebagian tugasnya kepada guru. (diluar administrasi kita sebagai guru).

Administrasi Sekolah / Kepala Sekolah, Membuat Data-data di Papan Sekolah, KTSP, Evaluasi Diri, Rencana Kerja Sekolah, Fortopolio, Program Kerja Sekolah, Program Kerja Lomba, Berbagai Proposal, SPJ, Bendahara, Operator Sekolah,  dan banyak hal lainnya. Point apa saja yang sudah kita kuasai ?

7.  Tantangan di Sekolah Swasta ( Yayasan )

Secara Umum mobilitas kerja di sekolah swasta tidak jauh berbeda. Maju mundurnya sekolah swasta, salah satunya sangat dipengaruhi kinerja guru sehingga memberi dampak citra sekolah yang baik agar banyak siswa yang masuk. Sehingga bantuan pemerintah bisa turun lebih besar. Memperbesar peluang kesejahteraan kita.

Tingkat “persaingan” di sekolah swasta lebih berat, karena kebanyakan di swasta bukan Guru ASN. Yayasan/Sekolah bisa mengurangi jatah jam mengajar kita karena kita dianggap tidak memiliki kinerja baik, padahal sebagai guru ada tuntutan jumlah jam minimal untuk syarat pemberkasan. Ataupun kita tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan program kerja.

8.   Kontribusi, Eksistensi dan Prestasi.

Menghadapi program-program sekolah tersebut diatas, kita tidak cukup berbekal ijazah dan status saja. Diperlukan juga motivasi yang kuat, keahlian dan kemampuan sesuai kebutuhan.

Diluar kita mengajar sebagai guru, kita ditunjuk sekolah untuk menjalankan sebuah tanggung jawab, membuat program kerja, memimpin kegiatan, dan hal lainnya, apakah kita hanya berdiam diri bilang tidak mampu, sementara yang lain berlomba menunjukkan kualitasnya, apa pilihan kita ?

9.      Sosiologis dan Psikologis di sekolah

  • Selama mengabdi, Berapa piala/penghargaan Tk. Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional yang sudah anda raih mengaharumkan sekolah dalam mengikuti lomba siswa maupun kita sebagai guru ? sementara yang lain telah mendapatkan beberapa.
  • Berapa siswa baru yang bisa dimasukkan ke sekolah anda ?, karena tempat tinggal kita berada dalam zona sekolah, terutama SD Komplek dan sekolah swasta.
  • Sebagai guru Agama, apakah anda bisa memimpin doa ketika ada rapat, syukuran atau melayat orang meninggal ? Apakah anda mampu menjawab pertanyaan teman sejawat tentang agama, karena kita dianggap cukup faham.
  • Sebagai Guru PJOK, apakah anda tidak merokok dan dapat menunjukkan perilaku yang sehat ?
  • Sebagai guru bahasa/daerah, apakah anda dapat berbahasa dengan baik ban benar ?
  • Hal-hal diatas akan kita hadapi dilingkungan sekolah kita. Buat orang yang telah terbiasa atas itu semua, mungkin tidak menjadi masalah besar. Tapi buat kita yang baru, belum terbiasa, keringat dingin, minim prestasi, kurang sehat, tidak cakap berbicara, tidak mampu, menjadi sebuah tekanan mental, apalagi kita sudah lama disana.

10. Refleksi, 

  • Mendapat Status ASN di sekolah, tentulah kita akan melewati fase sebagai guru honor yang belum dipastikan lama waktunya.
  • Tidak banyak berpindah-pindah sekolah induk (SATMINKAL), meskipun mengajar di beberapa sekolah. agar tidak sulit/putus dalam tahapan pemberkasan.
  • Jika kita masih sebagai guru honorer, yang hanya mengajar tanpa mampu melakukan hal lainnya, artinya pemasukan kita tidak ada tambahan lain. Padahal kita masih banyak waktu luang.
  • Jika kita, ditugaskan membuat A tidak bisa, buat B tidak ngerti, buat C tidak tahu, mengerjakan D tidak mau, bagaimana ? apa rasa kita, sikap guru lain dan pemimpin kita jika menjawab itu semua. Terus apa yang bisa, jangan sampai kita dianggap “tidak ada”.
  • Kita tidak dapat melakukan semuanya, tetapi banyaklah yang bisa lakukan ditempat kita berada, sesuai dengan kemampuan maksimal setelah kita banyak terus belajar. 
  • Perbanyak perbendaharaan kemampuan berpikir, bersikap, bertindak kita, yang kreatif, produktif, solutif, dan akuratif, agar lebih banyak yang bisa kita kerjakan untuk lebih banyak mendapatkan apresiasi dan prestasi buat kita dan dimanapun kita berada.
  • Sifat dan Sikap yang harus dijaga : Sikap, Tanggungjawab, Peka dan Sigap, Terampil dan Kreatif, serta sifat positif lainnya. 
  • Kemampuan IT saat ini cukup memegang peranan penting dalam berbagai bidang kerja : Word, Excell, Powerpoint, Aplikasi Online/Offline, dan aplikasi lainnya sebagai kemampuan dasar. Tantangan semakin berat dan dinamis, perbanyak bekal agar lancar diperjalanan.
  • Mindset, Jika kita berpikir honor pastilah kecil, karena ukuran kerja kita sesuai kebijakan sekolah. Ubahlah, bahwa kita mencari rezeki, yang datangnya dari Tuhan. Karena kita berikhtiar semaksimal kita bisa dengan terus belajar dan mendapat Karunia-Nya.
  • Bersyukur dengan yang telah didapat, sambil terus belajar, berusaha mendapat yang lebih baik ( Qonaah ).
  • Semoga teman-teman mendapat yang terbaik dari yang di impikan.

Tulisan ini tulisan bebas, berdasar pengalaman dan pemahaman pribadi saja. Tidak lengkap, hanya untuk menambah memberi informasi dan motivasi buat teman-teman yang masuk lingkungan pendidik agar lebih bersiap diri untuk mendapat prestasi yang baik dan impian kita, semoga.


Posting Komentar

0 Komentar