Kursus pemasaran influencer

Subscribe Us

Sebuah Kisah Pejuang Skripsi Inspirasi dan Refleksi




SEBUAH KISAH PEJUANG SKRIPSI
INSPIRASI DAN REFLEKSI

my script story

Menurut perkiraan saya, 25-30% mahasiswa mengalami masa-masa sulit yang hampir menuju putus kuliah. Karena berbagai alasan, keuangan, DO, perkuliahan, keluarga, skripsi dll.
Saya, termasuk salah satu didalamnya.

Saya kuliah di sebuah Perguruan Tinggi yang sedang berkembang di daerah Bandung. Saya pernah mengalami masa-masa berat dalam perkuliahan, dua kali hampir memutuskan berhenti, pada saat memasuki KKN dan penyusunan Skripsi,  karena kesulitan memenuhi masalah kewajiban dan operasional, latar belakang keadaan keluarga dan penghasilan yang kurang memadai jadi faktor utama.

Sebenarnya masalah tugas-tugas kuliah saya tidak mengalami kendala berarti. malahan dapat membantu teman yang lain, sebagai wahana belajar juga, dari mulai makalah, proposal hingga skripsi. Bahkan dosen saya yang kata orangpun "killer" malah memberi beberapa kesempatan untuk mengasistensinya
Pada saat proses penyusunan skripsi, saya hampir memutuskan berhenti karena kondisi kewajiban dan operasional yang cukup berat buat saya saat itu. hampir setahun dari proses proposal hingga skripsi.

Baru seperempat perjalanan keadaan sudah mulai kritis, seminar proposal judul masuk kloter terakhir, komputer rusak, jarang mengikuti bimbingan, teman lain lima kali bimbingan, saya paling sekali dua kali itupun terpaksa, meskipun begitu penyusunan skripsi tetap berjalan, hingga dosenpun marah berat, file skripsi hilang, terlambat ke lokasi penelitian karena tidak punya kado buat kepseknya, sampai-sampai mengambil barang yang dianggap berharga dirumah buat kado perpisahan, dan anekaragam keprihatinan lainnya, sungguh miris buat saya saat itu.

Sering dalam perjalanan dengan kendaraan bermotor tua yang jaraknya sekitar 20 km ke kampus diiringi mata berkaca-kaca karena tidak tahu harus bagaimana untuk memenuhi kewajiban dan operasional. Terkadang uang didompet tidak sampai 100 ribu rupiah.
Tak henti-henti saya memanjatkan doa pada yang kuasa, agar diberi kekuatan dan jalan keluar.

Pada suatu moment, mungkin juga titik balik dari Allah SWT, saya masih ingat, pada saat browsing skripsi, saya menemukan artikel tentang afirmasi alam bawah sadar.. Saya pahami dan pelajari dengan cermat. hal-hal apa saja yang difahami dan bisa dilakukan, sedikit-sedikit mulai saya ikuti, memperbaiki pola pikir saya yang stress itu. Saya mencoba selalu positif sambil terus bergerak, sesudah doa menjelang dan bangun tidur, saya kuatkan, yakinkan pada diri selalu berpikir positif seperti "saya menyelesaikan skripsi dengan baik, skripsi saya selesai tepat waktu, dll", hampir setiap malam dan bangun tidur saya tekankan, saya hilangkan beban, realistis, optimis dan “nothing to lose” disertai terus bergerak melangkah.

Perlahan, semenjak saat itu saya merasa dapat energi baru, meskipun banyak kendala, saya merasa seperti diarahkan apa apa yang harus dilakukan, jadi lebih efektif dan progress baik.Tuhan memberi cahaya dan petunjuk.

Akhirnya, meskipun kewajiban belum terpenuhi semua. Dengan perjuangan yang cukup berat dan berliku, alhamdulillah skripsi saya dapat terselesaikan juga lebih cepat.
Dari 4 gelombang, saya masuk gelombang pertama sidang tertutup dan terbuka, bahkan skripsi saya adalah salah satu yang terbaik dari semua. dan saya segera dapat membantu teman yang lain. alhamdulillahirobbil alamin.

REFLEKSI,
Pikiran dan hati adalah motor utama bagaimana dan dengan cara apa kita melangkah
Untuk memperbaiki dan membuang parasitnya, afirmasi penanaman nilai positif diri sangat membantu.
Hal sederhana yang bisa kita lakukan, menanamnya ketika hendak dan bangun tidur, karena pada saat itu afirmasi mudah masuk.
Ketika kita mendapat kesulitan, dapatkan momen kapan kita berubah dan memperbaiki diri serta bergerak ke tempat terbaik.
Aamiin.

Posting Komentar

1 Komentar

  • Menara Tinggi, Padi Tua, dan Ilalang
  • Androidisme
  • Ibunda
  • Isteri
  • Mahasiswa, Bangkit Sebelum Terjepit
  • Cinta
  • Los Angeles, Surat untuk Paman dan Bibi
  • Gelap : Terang yang Disembunyikan
  • Aku dan Mertua : Bukan Cinta (Tak) Biasa
  • Blunder : Gagal Bersudut Pandang
  • Kambing Hitam
  • Ujian Jiwa
  • Kisah Sang Pencari Kerja
  • Makin (Tak) Kukenal Aku
  • Akulah Sang Pengamat
  • Jika Aku Tak Kenal Ramadhan
  • Mencari Kunci
  • Simfoni Hujan: Anugerah dan Ratapan
  • Kisah Tikus Berburu Roti
  • Susahnya Melawan Subyektifitas
  • #1. Ramadhan dalam Untaian Puisi Belahan Jiwa
  • #2. Ramadhan dalam Untaian Puisi Belahan Jiwa
  • 104. Goresan Luka di Senja Sydney
  • 109. Empati
  • 127. Citra Bernoda
  • 134. Seraut Wajah Ironi
  • 136. Bersemunyi di Lapangan
  • 142. Retorika Tanpa Jiwa
  • 145. Maafkan Aku Puisi! Kau Jadi Pelarianku
  • 150. Cahaya Dewantara: Kala Pelita Aksara Masih Temaram
  • 154. Penguasa (Tak) Berkuasa
  • 161. Bapa Aing: Rindu Purnama di Lembur Pakuan
  • 163. Puisi | Barak, Jalan Pulang
  • 166. Puisi Perempuan Tak Bertuan
  • 168. Puisi | Nalar Menggugat Gelap
  • 170. Puisi | Dalam Ilalang yang Tersibak
  • 173. Renungan | Sudahkah Kita …
  • 174. Puisi | Gaduh
  • 175. Puisi | Duda
  • 178. Puisi | Mengukir dalam Lapuk Kayu Jati
  • 182. Puisi | Nasihat Tepi Jurang, Saat Nyawa Tak Butuh Kata
  • 184. Puisi | Fitnah Tak Bertuah
  • 186. Puisi | Doa Perempuan yang Tersesat Malam
  • 187. Renungan Idul Adha | Gema Ritual di Jalan Sunyi Solidaritas
  • 189. Puisi | Jalan Lain ke Surga
  • 191. Iman Milenial: Ujian Ala Ismail
  • 195. Tuhan, Ijinkan Kami ke Piala Dunia!
  • 200.Entah Seindah Apa Aurora di Sana, Aku Masih di Perjalanan
  • 202. Puisi Malam Jum'at | Dekap Suci Berselimut Sunyi Misteri
  • 205. Purba Senja: Jejak Usang di Akhir Zaman
  • 218. Saat Warna Dikhianati Rupa
  • 223. Dedikasi: untuk Kamu yang Sedang Lelah
  • Jalan Antara
  • | Untuk Kawula Muda
    | Bermanfaat untuk Anda
  • Gagal yang Cerdas: 7 Prinsip Eksperimen untuk Belajar dan Bangkit
  • Fakta atau Mitos? 15 Makanan yang Sering Dianggap Tabu
  • Terapi Kognitif: 9 Langkah Strategis Meningkatkan Kesehatan Mental Anak dan Remaja
  • Bukan Sekedar Tugas Akhir: Esensi Besar Skripsi untuk Karir dan Kehidupan Milenial
  • Stres: Kiat Memperbaiki Kognitif Emosional dalam Menghadapi Problematika Hidup
  • Pendidikan Nonformal : Tukang Minggir Dulu, Aku Bisa Sendiri !
  • Asmaul Husna, Kaligrafi Sederhana untuk Anak
  • Tadabbur Ramadan: Merawat Iman, Berteman Ihsan
  • Ramadan: Bulan Upgrade Diri, 12 Langkah Praktis Menggali Potensi Diri
  • Tips Lebaran: 11 Cara Cerdas Menghadapi Pertanyaan Sensitif
  • Saat Bingung Setelah S1 Belum Mendapat Pekerjaan
  • Sukses Lamaran dan Wawancara: Tips Lengkap Lolos Kerja (Bag 1)
  • Seni Sun Tzu: 13 Prinsip Efektif dalam Menghadapi Persaingan Masa Kini
  • Job Hopping Milenial: Agar Tidak Blunder, Kapan Momen Tepat untuk Pindah?
  • Jika Good Looking & Usia Bukan Kriteriamu, Ini 12 Modal Diri Sukses di Dunia Kerja!
  • Kiat Kuliah Sambil Bekerja untuk Membangun Karir Mapan Lebih Cepat
  • 10 Tips Penting Memilih PTS Tepat agar Kualitas Pendidikanmu Tetap Bersaing
  • Sering Muncul Saat Nganggur, Inilah 10 Akar Masalah Diri yang Harus Diubah
  • Tips untuk Mahasiswa, Langkah Cerdas Agar Tugas Akhir Cepat Tuntas
  • Kiat Menghadapi Persaingan dalam Lingkungan Kerja
  • Menjaga Kelanggengan Pernikahan
  • Pernikahan Perak 25 Tahun: 9 Pilar Kekuatan Cinta dalam Ketidaksempurnaan
  • Humor : Bercanda untuk Bahagia
  • 55 Inspirasi Hidup Logis dan Bermakna
  • Jika Perlu Alasan untuk Memaafkan, 20 Hal Ini Mungkin Bisa Meluluhkan Hatimu
  • Kesulitan dan Masalah, Belajar Cerdas Menghadapinya
  • Kenali Afirmasi, Kalimat Ajaib Keberhasilan, it Works!
  • Patah Hati & Kehilangan: 20 Langkah Cerdas untuk Bangkit Lebih Kuat
  • Kulit Salak: 8 Manfaat Penting untuk Kesehatan serta Tips Mengolahnya
  • PKL: Kiat Berdagang ala Nabi SAW agar Berkah
  • Seduksi dan Simulakra Paylater: Ancaman Laten Belanja Online dalam Perangkap Utang
  • Bisnis Keluarga: Seni Bertahan dalam Pusaran Konflik Internal
  • Selengkapnya ......>